Sebuah Study : Anak Indonesia Terpendek Dibanding Negara Tetangga

Sebuah studi yang dirilis Southeast Asia Nutrition Surveys (Seanuts) menyebutkan, rata-rata anak Indonesia lebih pendek dibandingkan anak-anak di tiga negara tetangga di Asia Tenggara.

Penelitian ini juga dilaksanakan di Malaysia, Thailand, dan Vietnam, seperti dikutip dari laman Bernama edisi 18 November 2012.

Pemerintah Indonesia mengakui pertumbuhan anak menghadapi masalah yang kompleks dan sulit dipecahkan. Terhambatnya pertumbuhan pada anak biasanya terkait dengan kekurangan gizi yang disebabkan berbagai hal, mulai dari sakit, lahir abnormal, cacingan, malaria, dan infeksi saluran pernafasan.

"Mengatasi masalah ini membutuhkan waktu," kata Direktur Bina Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan Minarto. Contohnya, anak yang terkena diare bisa mengakibatkan si anak kekurangan gizi jika tak segera ditangani. Pada akhirnya, mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan.

Studi Seanuts tahun lalu menyebutkan anak Indonesia di bawah lima tahun menderita pengerdilan pada tingkat 24,1 persen (anak laki-laki) dan 24,3 persen (anak perempuan). Untuk anak berusia 6-12 tahun angkanya hampir sama, 24,1 persen untuk anak laki-laki dan 25,2 persen anak perempuan.

Sementara  angka tingkat pengerdilan di Malaysia, Thailand, bahkan Vietnam jauh lebih rendah, berkisar antara 11 dan 12 persen.

Minarto menjelaskan, Kementerian Kesehatan Indonesia meluncurkan gerakan nasional 1.000 Hari Pertama Kehidupan untuk mengatasi akar persoalan kurang gizi.

Kampanye tersebut fokus pada ibu hamil dan ibu dari bayi di bawah 2 tahun. Para ibu ini akan diberi bantuan makanan sehat, bayi harus disusui setidaknya enam bulan pertama. "Anak di bawah lima tahun akan diasup bantuan gizi," imbuhnya.

Sumber
Sebuah Study : Anak Indonesia Terpendek Dibanding Negara Tetangga Sebuah Study : Anak Indonesia Terpendek Dibanding Negara Tetangga Reviewed by Anton chang on November 19, 2012 Rating: 5

Home Ads

Powered by Blogger.